Bagian Tubuh Manusia Ini Dulu Sering Berguna sebagai Obat Lho
Bagian Tubuh Manusia Ini Dulu Sering Berguna sebagai Obat Lho – Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik organisme manusia. Tubuh manusia terdiri atas kepala, leher, batang badan, 2 lengan dan 2 kaki. Ketinggian rata-rata tubuh manusia dewasa sekitar 1,6 m (5-6 kaki). Ukuran tubuh manusia biasanya ditentukan oleh gen. Jenis dan komposisi tubuh dipengaruhi oleh faktor pasca kelahiran seperti diet dan olahraga.
Obat merupakan salah satu elemen penting dalam dunia kesehatan dan paling banyak digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Saat ini, kebanyakan obat dibuat dari kombinasi bahan kimia yang telah melalui penelitian panjang di laboratorium.
Tapi, jauh sebelum obat-obatan kimia seperti deposit poker pakai pulsa 10rb saat ini populer, orang zaman dahulu ternyata menggunakan bagian tubuh manusia sebagai obat. Memang terdengar mengerikan dan kejam, tapi nyatanya obat dari bagian tubuh manusia sangat populer pada zamannya.
1. Tengkorak
Dulunya, para penjual obat di Inggris, terutama yang dari London, menjual kepala atau tengkorak orang mati yang di permukaannya terdapat sesuatu mirip lumut kehijauan kecil yang di sebut usnea. Untuk menghasilkan usnea, di katakan perlu menggunakan tengkorak seorang laki-laki yang telah meninggal dengan kejam dan telah terpapar selama beberapa waktu ke elemen tertentu, di kutip dari Pharmaceutical Journal.
Pada abad ke-17, campuran bubuk tengkorak dan cokelat di gunakan untuk menyembuhkan pendarahan. Tengkorak manusia juga di rendam dalam alkohol untuk menciptakan tingtur yang di katakan baik untuk asam urat, edema, dan penyakit sampar.
2. Otak
Zaman dahulu, otak manusia di gunakan untuk menyembuhkan epilepsi. Dalam buku The Art of Distillation tahun pada tahun 1651, di jelaskan bahwa untuk membuat obat dari otak manusia, mula-mula otak seorang pemuda yang meninggal dalam kematian yang kejam di tumbuk dalam lesung batu, direndam dalam wine, dan di kubur dalam kotoran kuda selama setengah tahun, kemudian di suling.
Pada masa itu, tengkorak dan otak manusia di pandang sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit yang berasal dari kepala. Pengobatan yang di ambil dari mayat yang telah mati secara mengerikan sering kali di anggap sangat kuat, karena kekerasan di pandang memusatkan kekuatan hidup.
3. Lemak
Lemak manusia pernah menjadi obat yang banyak di cari untuk pendarahan, memar, kram otot, kerusakan saraf, nyeri sendi, dan berbagai penyakit lainnya. Obat Lemak manusia sangat populer di Jerman, sampai pertengahan abad ke-18.
Menurut catatan American Journal of Pharmacy and the Sciences Supporting Public Health, sering kali lemak di buat menjadi salep, tetapi dokter dari beberapa raja Inggris dan Prancis menggabungkan bahan tersebut dengan hemlock dan opium dan membuatnya sebagai plester pereda nyeri.
4. Rambut
Menurut buku Mummies, Cannibals and Vampires: The History of Corpse Medicine from the Renaissance to the Victorians, tonik yang di sebut “liquor of hair” biasa di gunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut pada individu yang mengalami kebotakan. Ini karena rambut orang yang telah meninggal di yakini bermanfaat bagi rambut orang yang masih hidup.
Akan tetapi, bubuk rambut kadang juga di gunakan untuk mengatasi keluhan yang tidak ada hubungannya dengan kepala, seperti penyakit kuning.
5. Semua bagian tubuh mumi
Mumi di anggap sebagai obat mujarab selama abad ke-16 dan 17. Masa tersebut merupakan zaman keemasan pengobatan mayat, dan mumi menjadi obat paling populer dan sulit di cari. Untuk mendapatkan mumi, orang-orang menjarah makam-makam Mesir. Mumi di gunakan untuk di tambahkan ke tingtur atau plester yang di gunakan untuk mengobati pendarahan, gigitan berbisa, memar, dan nyeri sendi.
Kala itu, pengobatan dari mumi benar-benar di minati hingga permintaan jauh melebihi pasokan yang ada. Akhirnya, minat pasar yang tinggi ini di manfaatkan oleh para pengusaha. Dengan membuat mumi palsu dari tubuh penderita kusta, pengemis, dan bahkan unta.