Kamu Harus Tahu Akibat jika Selalu Merasa Lebih Baik dari Orang Lain
Kamu Harus Tahu Akibat jika Selalu Merasa Lebih Baik dari Orang Lain – Sifat manusia adalah konsep yang menunjukkan kecenderungan dan karakteristik mendasar termasuk cara berpikir, merasakan, dan bertindak yang dikatakan manusia miliki secara alami.
Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan esensi umat manusia, atau apa artinya ‘menjadi manusia. Merasa diri sendiri sudah lebih baik ketimbang orang lain jelas bukan berarti memang begitulah kebenarannya. Sangat mungkin kita cuma terlalu percaya diri.
Atau, menggunakan ukuran-ukuran yang amat subjektif sehingga hanya memenangkan diri sendiri. Apa pun itu, selalu merasa lebih baik daripada orang lain itu gak bagus, lho. Coba deh, Situs IDN Poker Pulsa kita introspeksi sejenak. Jangan sampai kita malah menanggung akibat seperti berikut ini.
1. Sering kali saat melihat orang lain, yang tampak hanya kekurangannya
Yuk, coba kita ingat-ingat kembali. Apa saja yang biasa muncul di pikiran kita saat melihat orang lain? Apakah kita lebih cepat mengenali sisi baiknya atau justru hanya menyorot sisi buruknya?
Tentu saja semua orang pada dasarnya punya kekurangan dan kelebihan. Hanya saja, semestinya kita bisa lebih seimbang dalam melihat orang lain. Gak perlu melebih-lebihkan kekurangannya sampai seolah-olah dia gak ada baik-baiknya jadi orang.
2. Malah gak sadar kalau diri sendiri juga banyak celanya
Kalau kita sudah sibuk menyorot kekurangan orang lain, kita akan lupa bahwa diri sendiri pun gak sempurna. Bahkan gak kalah banyak celanya dari orang lain. Lisan kita mungkin masih menyangkal saat dituduh merasa diri sendiri sempurna.
Kita berdalih punya kekurangan, tetapi gak separah orang lain. Namun kenyataannya, perilaku kita gak menunjukkan kalau kita sepenuhnya menyadari kekurangan diri. Sebab jika sepenuhnya menyadari, kita pasti akan lebih toleran pada kekurangan orang lain.
3. Kalau sadar saja gak, bagaimana akan memperbaikinya?
Setiap orang punya PR masing-masing. Salah satunya adalah terus memperbaiki diri sesuai dengan kekurangan yang disadari. Lalu bagaimana jika kita bahkan gak merasa punya kekurangan seperti dalam poin 2?
Ya sudah, selamanya kita akan menjadi pribadi yang begitu-begitu saja. Bukannya menunjukkan kualitas diri yang makin baik dari waktu ke waktu, malah mungkin terus memburuk. Yang paling mengerikan, penurunan kualitas diri ini juga bisa gak kita sadari.
Biasanya, orang lain yang lebih peka soal ini. Mereka mungkin akan langsung menegur perubahan perangai kita. Mungkin juga lambat laun menjauhi kita bila sikap kita makin keterlaluan.
4. Gak habis pikir jika justru orang lain yang mendapat pujian
Karena kita lebih mudah melihat sisi buruk hampir semua orang, kita jadi merasa gak terima bila mereka yang disanjung. Bukan kita, padahal kita yakin jauh lebih baik daripada mereka.
Bisa-bisa, kita juga menuduh pemberi pujian sudah gak punya akal sehat. Duh, kalau sampai seperti ini, perlahan-lahan kita justru menciptakan lingkaran kebencian pada siapa pun, kan?
Kita lupa aturan main yang amat sederhana dalam hidup ini. Bahwa saat kita menilai orang lain, orang lain juga menilai kita. Kita gak bisa merasa unggul hanya berdasarkan penilaian sendiri.
5. Jadi jago menghakimi orang
Saat kita paham kita gak lebih baik daripada siapa pun, kita akan merasa gak sanggup bila harus menghakimi orang lain. Kita sudah merasa malu bahkan sebelum dipermalukan oleh siapa pun. Itu karena kita sadar betul daftar panjang kekurangan diri.
Tentu ada kalanya kita perlu menunjukkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut. Namun gak berlebihan, seakan-akan orang yang menganut nilai-nilai yang berbeda pasti salah.
Sebagai manusia, kita memang gak bisa sepenuhnya objektif. Namun kita masih bisa berusaha untuk lebih sadar diri. Ada banyak cara yang bisa dilakukan.
Salah satunya, saban kita mulai menyorot kekurangan orang lain, langsung katakan pada diri sendiri, ‘Ah, aku juga gak sempurna kok. Aku … (isi dengan salah satu atau beberapa kekurangan diri).’
Simpel banget, kan? Yuk, sering-sering melakukannya ketimbang kualitas diri kita terancam terus merosot cuma gara-gara merasa lebih baik dari semua orang.